Mengenal pH Air
pH merupakan indikator tingkat asam atau basa pada air yang
dinilai dengan skala 0-14. Sifat air sendiri terbagi menjadi dua yaitu asam dan
basa.
Air yang netral adalah air yang tidak asam dan tidak basa. Air netral memiliki kandungan pH dengan skala 7. Air asam memiliki pH kurang dari skala 7 dan air yang basa memiliki pH lebih dari skala 7.
Air yang netral adalah air yang tidak asam dan tidak basa. Air netral memiliki kandungan pH dengan skala 7. Air asam memiliki pH kurang dari skala 7 dan air yang basa memiliki pH lebih dari skala 7.
Skala asam dan basa |
Kadar pH dalam air sangat dipengaruhi oleh kandungan kimia di dalamnya. Oleh
karena itu pH sering digunakan sebagai indikator apakah air tersebut mengalami
perubahan kimiawi atau tidak.
Air yang memiliki pH terlalu tinggi atau rendah masing-masing
memiliki efek samping tertentu. Air yang sangat asam bisa menimbulkan korosi
atau bahkan menghancurkan logam. Sedangkan air yang memiliki kadar kadar basa yang
terlalu tinggi dapat mengakibatkan rasa pahit serta menimbulkan endapan yang
melapisi pipa dan alat perkakas jadi begitu licin.
Gambar besi berkarat. Sumber gambar: Pixabay |
Setelah mengetahui apa itu pH, kita bisa melakukan perlakuan terhadap
air. Apakah harus dinaikkan atau diturunkan semua tergantung kebutuhan. Air
dengan pH rendah bisa dinaikkan dengan menambah lawannya yaitu basa. Sebaliknya
air dengan pH tinggi harus ditambahkan asam. Penambahan asam atau basa ini harus dikontrol dengan alat ukur
pH yaitu pH meter.
Asam ada yang tergolong asam kuat dan asam lemah. Asam kuat
diantaranya asam klorida(HCl) dan asam sulfat (H2SO4), sedangkan asam lemah
diantaranya asam asetat atau asam cuka (CH3COO4).
Demikian juga dengan basa, ada basa kuat dan basa lemah.
Contoh basa kuat adalah kaustik soda atau soda api atau sodium hidroksida (NaOH)
dan calsium hidroksida atau kapur (Ca(OH)2). Contoh basa lemah adalah gas
amoniak (NH3) dan besi (II) hidroksida (Fa(OH)2).
Kaustik soda adalah bahan beracun, harus hati-hati dalam penggunaannya |
pH pada air kolam
Jika terjadi hujan yang lebat, sedangkan kolam ikan tidak terlindungi dari hujan, apakah pH-nya akan turun?
Jawab: Bisa ya, bisa tidak. Mudahnya cek saja dengan pH meter.
pH air hujan sejatinya netral kecuali ada partikular penyebab asam yang
menempel pada awan hujan. Seperti adanya senyawa SOx, NOx yang banyak terjadi di
daerah yang banyak polusi kendaraan bermotor atau kawasan industry.
Kalau pH turun apa yang harus dilakukan?
Jawab: Seperti penjelasan sebelumnya, lakukan penambahan
lawannnya yaitu tambah dengan basa, Contohnya kapur (Ca(OH)2).
Apakah perlu ditambah garam krosok?
Jawab: Bisa ya bisa tidak. Penambahan garam dilakukan bila
terjadi penurunan salinitas atau kadar garam dalam air. Kalau tidak terjadi
penurunan kenapa harus ditambah. Yang ada adalah salinitas akan naik yang
akhirnya berpengaruh pada air juga.
Jika salinitas turun berapa banyak penambahan garam?
Jawab: Sampai tingkat salinitas kembali normal. Dalam hal
budidaya ikan tawar salinitas minimal 10 ppm. Agar tidak berlebihan dalam
pemberian garam caranya dengan menggunakan alat pengukur TDS (Total Dissolved
Solid atau Total Padatan Terlarut). Supaya merata dan mudah tercampur dengan air
kolam, garam dilarutkan terlebih dahulu dengan air di ember baru ditaburkan ke
kolam.
Semoga bermanfaat.
Sumber : Abu Ahsan, AhsanAgro Aquaponic, Aquaculture &
Hydroponic
Posting Komentar untuk "Mengenal pH Air"
Posting Komentar