Cara Merawat Tanaman Jeruk Siam

Jeruk siam adalah salah satu jenis jeruk yang boleh dibilang mudah untuk dibudidayakan. Memang ada penanganan khusus, namun itu semua masih dalam tahapan mudah. Asalkan dirawat dengan baik, kebutuhan air tercukupi, pupuk rutin diberikan, cahaya matahari cukup, maka tanaman jeruk siam akan berbuah dengan lebat. 
Buah jeruk siam yang sudah berwarna kekuningan dan siap dipetik

1. Sinar matahari

Sudah mutlak bahwa semua tanaman jeruk membutuhkan cahaya matahari yang banyak. Minimal 5-6 jam sehari tanaman harus terkena cahaya matahari. Maka dari itu, jeruk siam memang disarankan untuk ditanam di persawahan atau tempat yang lapang. Jangan sampai ada tanaman lain yang posisinya lebih tinggi dan membayangi pohon jeruk. bila hal ini terjadi maka tanaman jeruk akan sulit berkembang dan menjadi kerdil.
Lokasi penanaman jeruk siam di tempat terbuka dan mendapat sinar matahari yang cukup

2. Ketersediaan air

Dalam hal ketersediaan air, pohon jeruk membutuhkan air dalam jumlah sedang. Ketika kemarau tidak mengalami kekeringan, ketika musim hujan tiba pun lahan jangan sampai tergenang. 
Ketika datangnya musim kemarau, lahan harus dijaga supaya tanah tidak mengalami keretakan. Apabila memang kondisi lahan sudah retak, maka segera dialiri air. Dan sebaliknya, ketika musim hujan datang, air hujan yang mengguyur lahan harus segera dialirkan menggunakan drainase supaya tidak menggenangi tanaman.
Cara terbaik untuk mengatasi genangan air adalah dengan membuat bedengan. Bedengan membantu mengalirkan air hujan yang jatuh dan mengalirkannya ke tempat yang ketinggiannya lebih rendah.
Drainase pada lahan tanaman jeruk siam

3. Pemberian Pupuk


Pupuk yang digunakan pada tanaman jeruk siam adalah jenis pupuk kandang dan pupuk NPK. Pupuk kandang yang digunakan adalah dari kotoran kambing yang telah hancur. Pupuk ini bisa diberikan setiap setahun sekali. Sedangkan untuk pupuk NPK bisa diberikan 4 atau 5 bulan sekali dengan dosis sekitar 25-30 gram per pohon.

Seiring bertambahnya usia tanaman, maka dosis pupuk juga harus ditambah. 
Persiapan pemberian pupuk kandang pada tanaman jeruk siam

 4. Pemangkasan dahan/pruning


Pemangkasan dahan atau dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan pruning adalah proses pemilihan dahan atau ranting tanaman untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. Pruning dilakukan pada ranting yang telah mati atau ranting yang tumbuh terlalu liar. Ranting yang tumbuh terlalu liar akan membuat tanaman itu sendiri menderita.
Tanaman yang menderita contohnya adalah tanaman yang rantingnya terlalu kecil namun buah yang dihasilkan besar-besar. Hal ini bisa ditandai dengan ranting yang bentuknya melengkung karena tidak mampu menahan berat beban buah. Maka ketika ranting belum mengeluarkan bunga/buah, sebaiknya mulai dilakukan pruning.
Selain untuk menunjang pertumbuhan ranting, pruning juga dilakukan untuk memberikan ruang tumbuh pada batang tanaman. Ruang yang cukup akan membuat cahaya matahari menyinari semua daun dan batang pada tanaman. Hal ini akan membuat proses fotosintesis menjadi sempurna sehingga tanaman pun tumbuh optimal.

Manfaat lain pruning juga untuk mengeliminasi adanya penyakit. Apabila ada satu ranting tanaman yang terkena penyakit, ketika kita memotong ranting tersebut dan membuangnya jauh-jauh maka bisa mencegah hama/penyakit tersebut menular ke ranting atau pohon yang lain. 
Pemangkasan ranting atau pruning dilakukan dengan system 1-3-9. 1 batang utama lalu dilanjutkan dengan 3 ranting lanjutan. Begitu seterusnya. Ranting primer atau ranting utama pun harus diatur jaraknya agar tidak bersinggungan dengan ranting lainnya.

Pemotongan ranting utama, kedua dan ketiga dipotong dengan ukuran panjang kira-kira 30-40 cm dari pangkal ranting. 
Buah jeruk siam yang besar membuat dahan pohon menjadi melengkung

5. Kesehatan daun

Daun adalah salah satu bagian tanaman yang harus dijaga kesehatannya. Di daunlah terjadi proses fotosintesa yang mana merupakan proses metabolisme tanaman.
Salah satu hal yang bisa merusak kesehatan daun adalah kutu daun. Ukuran kutu daun begitu kecil, biasanya tinggal berkelompok dan berwarna hitam. Kalau ada kutu daun biasanya ada juga semut di dalamnya.
Kenapa begitu?
Karena kutu daun mampu mengeluarkan cairan yang rasanya manis. Cairan ini akan mengundang semut untuk datang dan memakannya. Selain memakan cairan manis, semut juga akan memakan daun tanaman terutama daun muda dan tunas yang baru tumbuh. 
Maka dari itu kutu daun harus dicegah sedini mungkin. Pencegahan paling utama adalah dengan pemeriksaan rutin setiap periode tertentu. Apabila tanaman jeruk sudah terjangkit kutu daun maka hal yang dilakukan adalah dengan cara memotong ranting yang terserang kutu daun. Ranting yang sudah dipotong harus dibuang jauh dari tanaman jeruk. Kalau perlu ranting dibakar supaya kutu daun tidak menyebar lagi.
Kutu daun yang serangannya masih dalam area kecil bisa diantisipasi dengan menggunakan insektisida. Biasanya yang dipakai adalah jenis Curacon 500EC atau Desic 2,5EC. 
Proses penyemprotan insektisida pun harus menggunakan kaidah penyemprotan yang baik. Jangan sampai cairan insektisida mengenai bagian buah atau buah yang telah tumbuh. Ini bisa merusak kualitas dari buah itu sendiri.
 
Daun jeruk yang sehat berwarna hijau dan bersih

6. Kebersihan lahan dari gulma

Di semua tempat, gulma atau tanaman pengganggu pasti akan tumbuh. Kebersihan lahan mutlak harus dijaga. Gulma yang tidak sering dibersihkan akan menyerap nutrisi yang ada pada tanah. Nutrisi yang seharusnya diserap tanaman jeruk siam malah dimakan oleh si gulma.
Untuk mengatasi gulma bisa dilakukan dengan berbagai cara. Ada yang alami seperti dengan cara menggunakan cangkul, menggunakan jerami yang diletakan di lahan untuk menutupi tanah, atau dengan menggunakan gulmasida.
Kebun jeruk yang terjaga kebesihannya akan membuat siapa pun yang melihatnya menjadi senang. Tanaman pun tumbuh dengan subur.
Lahan bersih membuat tanaman jeruk tumbuh subur


Posting Komentar untuk "Cara Merawat Tanaman Jeruk Siam"