Budi Daya Cabe Rawit di Temanggung

Cabe rawit (capsicum frutescens) adalah tanaman sayuran yang diambil buahnya. Tanaman ini dapat berumur hingga 3 tahun apabila dipelihara dan dicukupi kebutuhan haranya dengan baik dan cukup. 

Yang perlu diperhatikan dalam budi daya cabe rawit adalah jarak tanam, irigasi, pemupukan dan pemeliharaan dari serangan hama penyakit. 

Cabe rawit merah varietas Ori

1. Persyaratan Tumbuh

Cabe rawit dapat ditanam di dataran rendah maupun dataran tinggi. Tanaman ini paling cocok ditanam di daerah dengan ketinggian 0-500 mdpl. Bila ditanam di daerah yang ketinggiannya di atas 500 mdpl, umur panen pertamanya lebih panjang dan untuk beberapa varietas tertentu hasil produksinya tidak jauh berbeda. Tanaman cabe menghendaki tanah yang gembur, kaya bahan organik, dan pH netral (6-7).

2. Varietas

Varietas unggul cabe rawit ada banyak macamnya. Saat ini pasar menginginkan cabe rawit yang tahan proses pengiriman dan dapat bertahan lebih lama. Ciri-ciri cabe rawit yang tahan ini adalah kulit buahnya lebih tebal, apabila dipetik warna orange gradasi ke warna merahnya lebih lama, dan tahan pada proses pengiriman. Saat ini varietas tersebut antara lain ORI 212 dan Kaliber.

Untuk cabe rawit varietas lain seperti Mahkota, Asmoro, Sala'an dan lainnya umumnya disukai konsumen namun kurang tahan pada proses pengiriman.

Cabe rawit ori 212

3. Penyemaian Benih

Media semai yang digunakan adalah bedengan. Arah bedengan ini dibuat arah utara selatan dan menghadap ke timur. Campuran medianya berupa tanah dan kompos steril dengan perbandingan 1:1. Benih cabe ditaburkan secara merata di atas media semai dan diturup dengan lapisan tanah tipis. Lalu disiram dan ditutup dengan daun pisang. Setelah 3 hari, daun pisang bisa mulai dibuka bertahap. 

Setelah berumur 7 hari, semaian benih cabe dipindahkan ke polibag kecil. Media dalam polibag ini sama yaitu campuran tanah dan kompos steril.

Pilihlah bibit yang sehat dan pertumbuhannya bagus. Apabila bibit sudah berumur 30-35 hari, atau telah memiliki 5-6 helai maka siap dipindahkan ke lahan.

4. Penyiapan Lahan

  1. Lahan dibajak atau dicangkul sedalam 30-40 cm dan dibalik. Bongkahan tanah dihaluskan dan sisa-sisa tanaman sebelumnya bisa dibersihkan atau dikubur sekalian sebagai kompos. 
  2. Cek pH tanah. Apabila terlalu asam, dapat ditambahkan kapur dolomit saat 2-3 minggu sebelum tanam. Kapur ditabur tipis di atas tanah dan dicampur rata dengan tanah.
  3. Lahan dibuat bedengan-bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 40-50 cm, dan panjang bedengan menyesuaikan kondisi lahan. Jarak antar bedengan dibuat kurang lebih 40-50 cm. Jarak ini nantinya digunakan untuk pemeliharaan tanaman (pemupukan, penyemprotan pestisida, dan pemanenan).
  4. Pemasangan mulsa. Jarak lubangnya berkisar 60x70 cm atua 70x70 cm. Proses melubangi mulsa ini tidak perlu repot karena biasanya sudah tersedia di toko pertanian. Apabila di tempat Anda tidak ada fasilitas melubangi mulsa, maka dapat klik tautan berikut: Jasa Melubangi Mulsa.

5. Pemeliharaan Tanaman

  1. Penyulaman bibit yang mati
  2. Pemasangan ajir atau lanjaran berupa bilah bambu setinggi 1 meter sebagai penguat batang tanaman
  3. Penyiraman berkala terutama ketika musim kemarau
  4. Pengaturan drainase pada musim penghujan agar lahan tidak tergenang air. Lahan yang tergenang memicu serangan hama penyakit karena kelembapan tinggi
  5. Penyiangan gulma saat tanaman berumur 1 bulan. Penggunaan herbisida tidak disarankan kecuali untuk rumput liar yang terlampau sulit dihilangkan
  6. Pemupukan disesuaikan dengan kondisi lahan setempat. Pupuk yang umum digunakan antara lain pupuk kandang (10-20 ton/ha), urea (200-300 kg/ha), SP-36 (200-300 kg/ha) dan KCL 150-250 kg/ha
    - pupuk kandang diberikan saat lahan dibuat bedengan, dicampur dengan tanah
    - pupuk dasar diberikan ketika tanaman belum ditanam, dengan jarak 25-30 cm dari tanaman.
    - pupuk susulan diberikan ketika tanaman berumur 1 bulan. pupuk dasar dan pupuk susulan dosisnya masing-masing 50% dari jumlah pupuk yang ada. pupuk susulan juga dapat dikocor/dilarutkan dengan larutan 1,5-3,0 kg per 100 liter air.
    - pupuk diberikan secara berulang supaya bisa berumur hingga 1-2 tahun.

6. Pengendalian Hama OPT

  1. Hama lalat buah dikendalikan dengan perangkap lalat buah yang mengandung metil eugenol
  2. Hama kutu daun, trips, kutu kebul dikendalikan dengan memasang mulsa, perangkap kuning dan pestisida berbahan aktif abamektin
  3. Penyakit antraknose dikendalikan dengan penyemprotan fungisida
  4. Pemberikan pestisida diberikan secara benar dan tidak overdosis

7. Panen dan Pascapanen

  1. Buah cabe dipanen dengan cara memetik buah yang sudah berwarna merah atau orange. Buah dipetik dengan hati-hati pada bagian pangkal daun agar tidak merusak ranting tanaman atau membuat bunga/buah yang masih muda rontok.
  2. Saat panen, apabila ada cabe yang rusak kena patek/antraknose, sebaiknya buahnya dibuang/dikubur di tempat lain yang jauh dari lahan tanaman.
  3. Cabe dipetik dalam kondisi cuaca terang dan tidak hujan. Cabe harus dalam keadaan kering supaya tidak cepat rusak. Dapat dimasukan ke dalam karung dan disimpan di tempat yang kering dan sirkulasi udaranya baik.

Cabe rawit disimpan dalam krat pada proses pengiriman


Posting Komentar untuk "Budi Daya Cabe Rawit di Temanggung"